BERITA UNIMAL | Lhoksukon – Puluhan mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh melakukan kunjungan lapangan ke Bendungan Keureuto di Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara, Selasa (20/5/2025). Kegiatan ini berlangsung di bawah pengelolaan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I.
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari mata kuliah Pengendalian Banjir yang diasuh oleh Fadhliani MEng. Ia menjelaskan bahwa kegiatan diikuti oleh 17 peserta, terdiri dari 14 mahasiswa dan 3 dosen.
“Kuliah lapangan ini merupakan bagian dari proses pembelajaran di mata kuliah Pengendalian Banjir,” ujar Fadhliani.
Ia menambahkan bahwa kunjungan ini merupakan yang kedua kalinya, setelah sebelumnya dilakukan pada 25 Juli 2022 dengan tujuan yang sama.
“Alhamdulillah kami diterima dengan baik dan mengikuti protokol K3 serta safety induction dari Bapak T. Saiful Ghade, Quality Health Safety Security & Environment Inspector,” jelasnya.
Fadhliani menyebutkan bahwa konstruksi Bendungan Keureuto telah selesai 100 persen dan kini memasuki tahap impounding, yaitu proses pengisian awal air tampungan, serta masa pemeliharaan.
“Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa mendapatkan pembelajaran langsung dari tim pengelola bendungan. Kegiatan diawali dengan sesi kuliah umum dan diskusi yang diadakan secara hybrid, yaitu di lokasi bendungan dan melalui platform Zoom yang diikuti oleh 60 peserta secara berani,” jelasnya.
Kuliah umum diisi oleh Ir Bun Riyadi SP PSDA selaku Team Leader Konsultan Supervisi, dan Bapak Ismanuel Lelomali, Project Manager dari konsorsium Abipraya–Indra–Nusa (KSO).
Topik yang diangkat adalah “Bendungan Keureuto dalam Konteks Pengendalian Banjir”, yang sesuai dengan capaian pembelajaran mata kuliah serta relevan dengan isu banjir di wilayah hilir Sungai Keureuto, khususnya di Lhoksukon dan sekitarnya.
Ir Bun Riyadi menjelaskan bahwa berdasarkan pengamatan pada 18 Mei 2025, elevasi muka air sedimen tercatat pada level +85,44 meter dengan volume 99,62 juta m³ atau 46,07 persen dari kapasitas rencana sebesar 215 juta m³.
“Bendungan ini masih dalam tahap pengawasan impounding dan akan beroperasi penuh setelah mendapat sertifikasi keamanan dari Balai Teknik Bendungan,” tutupnya.
Menggunakan sesi kuliah umum, para peserta diajak menjelajahi sedimen, mulai dari bagian hulu, saluran pelimpah, pintu air, hingga bagian hilir. Penjelasan teknis terkait struktur bangunan dan instrumen pengawasan disampaikan oleh para narasumber dan tim dari BWS Sumatera I.
Seluruh peserta, khususnya pelajar, tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan. Salah satu mahasiswa, Adrian, menyampaikan bahwa kunjungan ini sangat menarik karena memberikan pengalaman langsung mengenai fungsi dan operasional bendungan dalam pengendalian banjir. [fzl]