Acehconnect.com | Singapore. —- Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh lakukan FGD kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE) dalam lawatan ke National University of Singapore (NUS) Senin (8/7/2024) dan Singapore Institute of Technology (SIT) Rabu (10/7/2024).
Dalam FGD ini revisi kurikulum yang telah disusun oleh tim Program Studi Arsitektur dan Teknik Sipil mendapat masukan dari Director of the Tun Tan Cheng Lock Centre for Asian Architectural and Urban Heritage in Melaka of the Department of Architecture, College of Design and Engineering, National University of Singapore (NUS) , Prof. Dr. Johannes Widodo dan Chairman of Sustainability Education Committee of Singapore Institute of Technology (SIT), Prof. Dr. Steve Kardinal Jusuf.
Prof. Dr. Johannes Widodo dalam kegiatan tersebut menyampaikan masukannya terkait struktur kurikulum, metode pembelajaran dan proses penilaian mahasiswa. “Dalam kurikulum OBE, implementasinya mengacu pada keberhasilan akademik, dimana pendidikan tidak hanya fokus pada materi yang harus diselesaikan namun juga pada hasil yang harus dicapai” ujarnya dalam rilis yang disampaikan ke media ini, Sabtu 20 Juli 2024.
“Dalam program pembelajaran, kita harus mendorong mahasiswa untuk belajar mandiri dan berkembang melalui sistem project-based learning, sehingga mahasiswa dapat mencapai kemandirian belajar, kreatif, dan memiliki critical thinking yang akan membantu mereka bersaing di tingkat global,” tambahnya.
Masukan lainnya diperoleh dari Prof. Dr. Steve Kardinal Jusuf yang memaparkan terkait keunikan program studi, strategi pemenuhan capaian pembelajaran, dan peran kerjasama dengan stakeholder dalam optimasi daya serap lulusan. “Setiap program studi tentu memiliki strategi tersendiri untuk memaksimalkan serapan lulusan, kami memanfaatkan capstone project untuk berkolaborasi dengan industri, sehingga mahasiswa dapat langsung magang atau bahkan bekerja di proyek tersebut setelah studinya selesai” ungkapnya
“Revisi kurikulum merupakan beban yang berat bagi seluruh Universitas di dunia, dalam menyusunnya kita perlu memperhatikan seluruh komponen pembelajaran mulai dari pemenuhan syarat tertentu, kesesuaian pembagian prosentase mata kuliah antara essential tools, specialization/discipline elective, practical experience sampai dengan job readiness.” lanjutnya
Dekan Fakultas Teknik, Dr Muhammad Daud dalam pertemuan tersebut menyampaikan Universitas Malikussaleh terus berupaya untuk melakukan pengembangan kurikulum untuk mencapai kualitas akademik yang lebih baik dengan memperhatikan berbagai faktor. Ia juga berharap dengan adanya pengembangan kurikulum ini dapat menunjang program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), mampu meningkatkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi, serta dapat meraih akreditasi terbaik bagi program studi.
“Kami mengucapkan terima kasih atas penerimaan yang baik dari NUS maupun SIT, masukan yang diberikan sangat bermanfaat bagi penyusunan kurikulum Program Studi Arsitektur maupun Teknik Sipil,” terangnya.
“Diharapkan langkah ini menjadi awal kerjasama baik, sehingga dapat terjalin hubungan yang harmonis antara Unimal dengan NUS dan SIT dalam kegiatan akademik maupun non-akademik,” pungkas Kajur Teknik Sipil Unimal, M. Fauzan, ST., MT. [NA].