Singapura – Sejumlah dosen Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh (Unimal) melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ke Singapura pada Minggu, 21 Juli 2024. Kegiatan ini mengusung tema pelestarian sejarah dan budaya melalui kajian arsitektur dan tata ruang kerajaan Islam pertama di Nusantara: Samudera Pasai.
Rombongan dosen dipimpin oleh Dekan Fakultas Teknik Dr. Muhammad Daud, ST, MT, didampingi oleh Sekretaris Jurusan Teknik Sipil Cut Azmah Fithri, ST, MT; Ketua Prodi Arsitektur Hendra, AST, MT; Ketua Prodi Teknik Sipil Nura Usrina, ST, MT; serta dosen arsitektur Dr. Atthaillah, ST, M.Arch; Dr. Eng. Muhammad Iqbal, ST, MSc; dan Dr. Rinaldi Mirsa, ST, MT.
PKM ini dilaksanakan dalam bentuk dialog budaya dan diskusi publik bersama masyarakat Indonesia di Singapura, khususnya komunitas Aceh yang tergabung dalam Persatuan Masyarakat Aceh (PERMAS). Dalam forum ini, para dosen memaparkan hasil riset mengenai pola ruang dan karakteristik permukiman pada masa Kerajaan Samudera Pasai yang berkembang pesat antara abad ke-13 hingga ke-16.
“Kajian ini penting sebagai bentuk pelestarian sejarah berbasis keilmuan arsitektur dan perencanaan wilayah. Kami ingin mendorong masyarakat untuk ikut terlibat dalam upaya digitalisasi dan dokumentasi warisan peradaban lokal,” ujar Dr. Atthaillah dalam sesi pemaparannya.
Diskusi turut membahas relevansi nilai-nilai tata ruang dan keberlanjutan lingkungan dalam pola permukiman kerajaan yang masih bisa dijadikan acuan dalam konteks perencanaan kota modern. Selain itu, dibahas pula potensi situs-situs sejarah Samudera Pasai sebagai bagian dari pengembangan pariwisata budaya dan pendidikan.
Dr. Muhammad Daud menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi nyata dosen Fakultas Teknik Unimal dalam mempertemukan antara ilmu teknik, budaya, dan pengabdian masyarakat lintas negara. “Kami berharap kajian seperti ini bisa terus berkembang dan menjadi jembatan antara dunia akademik dan masyarakat internasional,” ungkapnya.
Kegiatan ini juga membuka ruang kolaborasi lebih lanjut antara Unimal dan komunitas diaspora di Singapura dalam pelestarian warisan budaya Aceh yang mendunia.